Majalah Charlie Hebdo Nabi Muhammad
Majalah charlie hebdo terbitkan ulang kartun nabi muhammad rabu 2 september 2020 11 55 wib demonstran muslim membawa spanduk dalam aksi protes menentang penertiban kartun nabi muhammad pada majalah satir mingguan charlie hebdo dekat downing street london minggu 8 2.
Majalah charlie hebdo nabi muhammad. Paris majalah satir asal prancis charlie hebdo menerbitkan ulang karikatur nabi muhammad pada 2015 penerbitan kartun nabi ini memicu serangan terhadap kantor majalah yang berbasis di paris tersebut. Dalam pernyataannya charlie hebdo mengungkapkan bahwa keputusan mencetak ulang karikatur nabi muhammad sangat diperlukan. Tempo co jakarta majalah satire prancis charlie hebdo akan menerbitkan ulang karikatur nabi muhammad yang memicu gelombang kemarahan di dunia muslim untuk menandai dimulainya persidangan tersangka dalam serangan teror terhadap kantor majalah pada 2015. Sebelumnya ribuan orang berdemonstrasi di kota kota pakistan pada 2015 silam setelah majalah mingguan itu pertama kali menerbitkan karikatur nabi muhammad yang dianggap banyak negara islam konservatif sebagai tindakan.
Edisi yang terbit pada rabu 2 9 2020 itu menampilkan belasan kartun yang mengejek nabi muhammad termasuk gambar yang memicu protes besar saat pertama kali diterbitkan. Mereka mengumumkan bakal memunculkan lagi gambar yang menjadi kontroversi itu ketika sidang terhadap tiga pelaku serangan digelar. Pada 2015 kantor redaksi majalah itu di kota paris diserang oleh teroris yang menyebabkan tewasnya 12 orang termasuk beberapa kartunis terkenal prancis. Majalah mingguan charlie hebdo menuai kontroversi lantaran menerbitkan kartun nabi muhammad pada 2006 2011 dan 2012.
Langkah itu diumumkan pada hari selasa 1 9 2020 waktu setempat atau sehari sebelum 13 pria dan seorang wanita yang dituduh menyediakan senjata dan logistik diadili dengan tuduhan terorisme. Republika co id paris koran satir perancis charlie hebdo mengumumkan kembali mencetak ulang edisi karikatur nabi muhammad saw selasa 1 9. Mereka mengklaim alasan untuk tidak melakukannya datang dari politisi maupun jurnalis yang mereka anggap begitu pengecut. Kami tidak akan pernah menyerah tulis editor laurent sourisseau dalam kutipan di halaman depan majalah.
Saat itu said dan cherif kouachi serta seorang teman mereka memberondong kantor majalah itu di mana 12 orang tewas dan melukai 11 lainnya.